"Timbilen" Pengertian, Patofisiologi, Etiologi, dan Pengobatan Kelainan Hordeolum Pada Mata

- Desember 07, 2016

"Timbilen" Pengertian, Patofisiologi, Etiologi, dan Pengobatan Kelainan Hordeolum Pada Mata

 


Hordeolum



A. Pengertian


Hordeolum ( stye ) merupakan infeksi atau peradangan pada kelenjar di tepi kelopak mata bagian atas maupun bagian bawah yang penyebabnya yaitu oleh bakteri, biasanya oleh kuman Stafilokokus (Staphylococcus aureus). Hordeolum dapat timbul pada 1 kelenjar kelopak mata atau lebih. Kelenjar kelopak mata yang telah di sebutkan meliputi kelenjar Meibom, kelenjar Zeis serta Moll.
Didasari tempatnya, hordeolum terbagi menjadi 2 jenis :

  1. Hordeolum interna terjadi pada kelenjar Meibom. Pada hordeolum interna ini benjolan mengarah ke konjungtiva (selaput kelopak mata bagian dalam).

  2. Hordeolum eksterna (bintitan/timbilen), terjadi pada kelenjar Zeis serta kelenjar Moll. Benjolan nampak dari luar pada kulit kelopak mata bagian luar (palpebra).



B. Patofisiologi


Hordeolum penyebabnya yaitu oleh adanya infeksi dari bakteri Stafilokokus aureus. Yang akan menyebabkan proses inflamasi pada kelenjar kelopak mata. Dapat terjadi di kelenjara minyak Meibom, kelenjar Zeis atau Moll. Apabila infeksi pada kelenjar Meibom mengalami infeksi sekunder serta inflamasi supuratif dapat menyebabkan komplikasi konjungtiva.


C. Etiologi


Hordeolum merupakan infeksi akut pada kelenjar minyak di dalam kelopak mata yang penyebabnya yaitu oleh bakteri dari kulit (biasanya disebabkana


D. Pengobatan


Adapun cara pengobatan pada penyakit ini merupakan

  1. Kompres Anget selama sekitar 10-15 menit, 4 kali sehari.

  2. Antibiotik topikal (salep, tetes mata), misalnya: Gentamycin, Neomycin, Polimyxin B, Chloramphenicol, Dibekacin, Fucidic acid, serta lain-lain. Obat topikal digunakan selama 7-10 hari, sesuai anjuran dokter, terutama pada fase peradangan.

  3. Antibiotika oral (diminum), misalnya: Ampisilin, Amoksisilin, Eritromisin, Doxycyclin. Antibiotik oral digunakan jika hordeolum tidak menunjukkan perbaikan yang dengannya antibiotika topikal. Obat ini diberikan selama 7-10 hari. Penggunaan serta pemilihan jenis antibiotika oral cuma atas rekomendasi dokter didasari hasil pemeriksaan.



Adapun dosis antibiotika pada anak ditentukan didasari berat badan sesuai yang dengannya masing-masing jenis antibiotika serta berat ringannya hordeolum.

  1. Obat-obat simptomatis (mengurangi keluhan) dapat diberikan untuk meredakan keluhan nyeri, misalnya: asetaminofen, asam mefenamat, ibuprofen, serta sejenisnya.

  2. Penatalaksanaan Bedah



Dianjurkan insisi (penyayatan) serta drainase pada hordeolum, apabila:

  1. Hordeolum tidak menunjukkan perbaikan yang dengannya obat-obat antibiotika topikal serta antibiotika oral dalam 2-4 minggu.

  2. Hordeolum yang telah besar atau telah menunjukkan fase abses.

  3. Sesudah insisi dianjurkan kontrol dalam seminggu atau lebih untuk penyembuhan luka insisi agar benar-benar sembuh sempurna.

  4. Manajemen Preventif


    1. Jaga kebersihan wajah serta membiasakan mencuci tangan sebelum menyentuh wajah agar hordeolum tidak gampang berulang.

    2. Usap kelopak mata yang dengannya lembut mempergunakan washlap Anget untuk membersihkan ekskresi kelenjar lemak.

    3. Jaga kebersihan peralatan make-up mata agar tidak terkontaminasi oleh kuman.

    4. Gunakan kacamata pelindung jika bepergian di daerah berdebu.

    5. Hindari mengucek-ucek atau menekan hordeolum.

    6. Jangan memencet hordeolum. Biarkan hordeolum pecah yang dengannya sendirinya, kemudian bersihkan yang dengannya kasa steril disaat keluar nanah atau cairan dari hordeolum.

    7. Tutup mata pada waktu membersihkan hordeolum.

    8. Untuk sementara hentikan pemakaian make-up pada mata.

    9. Lepaskan lensa kontak (contact lenses) selama masa pengobatan.






Pengertian, Patofisiologi, Etiologi, dan Pengobatan Kelainan Hordeolum Pada Mata
Pengertian, Patofisiologi, Etiologi, serta Pengobatan Kelainan Hordeolum Pada Mata


Hordeolum sama yang dengannya jerawat pada kulit. Hordeolum kadang timbul bersamaan yang dengannya atau sesudah blefaritis. Hordeolum mampu timbul secara berulang.
Baca Juga









Mohon sertakan link ini http://www.biologiedukasi.com/2016/11/timbilen-pengertian-patofisiologi.html

Sekali lagi mohon jika ingin meng-copy paste artikel ini sertakan link artikel ini http://www.biologiedukasi.com/2016/11/timbilen-pengertian-patofisiologi.html
Source : www.biologiedukasi.com

Seputar "Timbilen" Pengertian, Patofisiologi, Etiologi, dan Pengobatan Kelainan Hordeolum Pada Mata

Advertisement
 

Cari Artikel Selain "Timbilen" Pengertian, Patofisiologi, Etiologi, dan Pengobatan Kelainan Hordeolum Pada Mata