9 Gejala Tipes Pada Anak dan Orang Dewasa Menurut Dokter

- Juni 01, 2017

9 Gejala Tipes Pada Anak dan Orang Dewasa Menurut Dokter

 
Gejala Tipes – Typus, tifus, tipes atau demam
tifoid terjadi karena infeksi bakteri Salmonella
typhi. Penyakit yang tidak sedikit menyerang anak-anak ini mampu membahayakan nyawa
jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat serta secepatnya.


Tifus dapat
menular yang dengannya cepat. Infeksi serta demam tifoid mampu terjadi disaat seseorang
mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi sejumlah kecil tinja, atau
yang lebih tidak umum, urin yang terinfeksi bakteri.


Pada
umumnya, inkubasi bakteri penyebab tipes (tifus) sekitar 7 hingga 14 hari. Ini
merupakan durasi disaat bakteri mulai menginfeksi pertama kali ke jaringan tubuh hingga
muncul gejala pertama.


Selain itu,
kontak langsung yang dengannya pengidap juga mampu meningkatkan risiko infeksi bakteri Salmonella typhi.


Kasus Tipes (Tifus)


Pada tahun
2000, diperkirakan terdapat lebih dari 2,16 juta kasus tifus di seluruh dunia
yang dengannya jumlah angka kematian sebesar 216.000 jiwa. Mirisnya, lebih dari 90 %
kasus kematian yang telah di sebutkan terjadi di Asia Tenggara.


Di negara
kita sendiri misalnya, kasus tipes diperkirakan mencapai sekitar 900.000 per
tahun yang dengannya angka kematian lebih dari 20.000 setiap tahunnya. Sanitasi yang
tidak baik serta terbatasnya air bersih diduga menjadi penyebab tipes gampang menyerang
masyarakat tanah air.


Gejala Tifus Pada Anak-anak serta Orang
Dewasa Secara Umum


Gejala tipes, tifus, typus


Gejala
penyakit typus umumnya akan muncul sekitar satu atau dua minggu sesudah
seseorang terinfeksi bakteri Salmonella
typhi. Oleh karenanya, Amat penting bagi kita untuk mengetahui gejala
tipes sejak dini agar mampu melakukan pencegahan atau pengobatan secara optimal.
Apa sajakah gejalanya?



  1. Demam
    tinggi hingga mencapai suhu 39oC – 40oC. Pada minggu
    pertama demam akan mengalami naik-turun, sedangkan pada minggu kedua demam akan
    terus naik serta memburuk.

  2. Otot
    terasa sakit serta Suka pegal-pegal.

  3. Munculnya
    sakit kepala yang tak tertahankan.

  4. Suka
    terasa lemas.

  5. Kelelahan
    berlebih.

  6. Hilangnya
    nafsu makan, kadang disertai mual.

  7. Pada anak
    Suka mengalami diare (mencret), sedangkan orang dewasa justru mengalami
    kontipasi (susah bab).

  8. Munculnya
    ruam-ruam di kulit berupa bintik merah kecil.

  9. Suka
    terasa kebingungan. Ini ditandai yang dengannya tidak tau sedang dimana serta apa yang terjadi
    sebenarnya.



Gejala tipes, tifus, typus


Diatas
adalah gejala tipes secara umum. Gejala tipes ini akan berkembang dari minggu
ke minggu, yang dengannya ciri-ciri sebagai berikut:


Minggu pertama



  • Demam. Awal mulanya
    tidak terlalu tinggi, kemudian secara bertahap meningkat serta mencapai suhu 39oC
    – 40oC.

  • Sakit
    kepala berlebihan.

  • Lemas serta
    kelelahan. Mirip gejala diabetes.

  • Mengalami batuk kering.

  • Kehilangan
    nafsu makan.

  • Sakit perut yang tak tertahankan.

  • Munculnya
    diare atau sembelit.

  • Ruam pada
    bagian kulit.



Minggu kedua
Jika tak
segera ditangani pada minggu pertama, maka anda akan memasuki stadium kedua
yang dengannya gejala lebih parah antara lain.



  • Demam
    tinggi yang masih berlanjut, alias semakin parah.

  • Diare atau
    sembelit parah.

  • Penurunan
    berat badan secara drastis. salah satunya penyebabnya yaitu karena hilangnya nafsu
    makan.

  • Perut terasa sangat kembung.



Minggu ketiga


Memasuki
minggu ketiga anda akan mengalami gejala tipes semisal berikut.



  • Anda
    mungkin akan lebih tidak sedikit mengigau serta kebingungan.

  • Berbaring
    lemas serta kelelahan yang dengannya mata setengah terbuka.



Minggu keempat


Disaat minggu
keempat gejala tipes khususnya demam agak membaik perlahan. Demam akan turun
kurang lebih selama seminggu hingga 10 hari. Akan tetapi gejala tipes yang semakin
parah akan muncul sesudah dua minggu selanjutnya.


Kapan Perlu Pergi ke Dokter?


Bersegaralah
periksakan diri ke dokter apabila anak atau anda sendiri mengalami gejala tipes
(typus) semisal di atas, untuk mendapatkan diagnosis serta pengobatan yang tepat.
Biasanya untuk memastikan apakah seseorang di kenai tipes atau tidak dokter akan
melakukan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang, antara lain:



  • Hitung
    darah lengkap (CBC) akan menunjukan peningkatan sel darah putih, akan tetapi mampu
    juga normal serta malah lebih rendah.

  • Kultur
    darah atau gall culture selama
    seminggu pertama demam, dapat menujukan bakteri S. typhi.



Adapun tes-tes
lain yang dapat menujukan typhoid fever antara
lain:



  • Studi
    antibodi lgM/LgG anti S typhi.

  • Jumlah trombosit,
    mungkin jumlah trombosit rendah.

  • Kultur
    feses pada minggu kedua.

  • ELISA, tes
    urine untuk mencari bakteri yang menyebabkan demam tifoid.



Vaksinasi Tifoid


Di Indonesia,
vaksinasi tifoid sebagai pencegahan tipes menjadi imunisasi yang dianjurkan
oleh pemerintah, akan tetapi belum masuk kedalam kategori wajib. Vaksin tifoid ini
diberikan di atas 2 tahun serta diulang secara bertahap tiap 3 bulan. Imunisasi
dilakukan dalam bentuk suntik balita serta dalam bentuk oral untuk anak di atas
usia 6 tahun.


Meski
demikian sama halnya yang dengannya vaksin-vaksin lainnya, vaksin tifoid tidak mampu memberikan
perlindungan dari tipes 100 %. Anak yang telah diimunisasi tifoid tetap saja
mampu di kenai infeksi bakteri yang telah di sebutkan. Akan tetapi, infeksi anak yang telah diberikan
vaksin tidak akan separah anak yang belum divaksin sama sekali.


Ingat! semakin
cepat diobati akan semakin baik hasilnya kelak. Oleh karena itu, kenali lebih
dalam seputar ciri-ciri serta gejala diabetes di atas. Apabila ada pertanyaan
seputar gejala tifus silahkan tulis di kolom komentar.

Artikel diatas memberikan manfaat? Bantu share
yuk!

Baca juga: Gejala DBD ini mirip tipes








Share:
Source : www.cantikitu.com

Seputar 9 Gejala Tipes Pada Anak dan Orang Dewasa Menurut Dokter

Advertisement
 

Cari Artikel Selain 9 Gejala Tipes Pada Anak dan Orang Dewasa Menurut Dokter