Gejala Diabetes – Kencing manis atau diabetes
adalah penyakit jangka panjang yang ditandai yang dengannya meningkatnya kadar gula
darah.
Sel-sel tubuh
kita-kita memerlukan energi dari gula (glukosa) untuk mampu berfungsi yang dengannya
normal. Yang biasanya mengendalikan gula darah merupakan hormon insulin.
Apabila
tubuh kekurangan insulin atau mengalami resitansi insulin pada sel-sel tubuh,
maka kadar zat gula (glukosa) dalam darah akan meningkat drastis. Ini dia yang
menjadi penyebab diabetes melitus atau kencing manis.
Penderita Diabetes di Indonesia
Pada tahun
2013 lalu, penderita diabetes di negara kita mencapai 8,5 juta orang yang
terdiri dari rentang usia 20-79 tahun (dikutip dari Federasi Diabetes
Internasional). Namun mirisnya, kurang dari setengah dari orang-orang yang
menyadari kondisi yang telah di sebutkan. Jadi pada umumnya diabetes termasuk penyakit yang
sulit dideteksi serta tidak sedikit menyerang penduduk Indonesia.
Sedangkan
pada tahun 2011, penderita diabetes dari kalangan orang dewasa di Asia Tenggara
mencapai 71,4 juta jiwa atau sekitar 8,3 % populasi kita-kita di wilayah ini.
Tingginya penderita diabetes ini tentunya membuka mata kita agar lebih giat
dalam menjaga kesehatan tubuh, apalagi bagi anda yang waktu ini belum menerapkan
pola hidup sehat.
Apa Sajakah Jenis-Jenis Diabetes itu?
Diabetes
mempunyai dua jenis utama, yakni diabetes tipe 1 serta tipe 2. Diantara kedua
jenis yang telah di sebutkan, diabetes tipe 2 cenderung paling tidak sedikit diderita. Hampir 80 %
penderita diabetes di Indonesia termasuk tipe 2.
Diabetes
tipe 2 dapat muncul penyebabnya yaitu karena terjadi penurunan produksi insulin atau
tubuh kurang peka terhadap insulin. Kondisi semacam ini dikenal dalam dunia
medis yang dengannya resistansi insulin.
Jenis
diabetes tipe 2 ini kebanykan menyerang orang-orang yang telah berusia 40
tahun. Akan tetapi seiring yang dengannya perkembangan jaman, dewasa ini pengidapnya tidak sedikit
yang berasal dari kalangan anak muda. Selain itu, diabates tipe 2 juga lebih
Suka diderita oleh etnis Asia dibandingkan yang lainnya.
Apa Sajakah Gejala Diabetes atau
Kencing Manis itu?
Orang bilang
‘lebih baik mencegah dari pada mengobati’. Anggapan semacam ini Amat pas
sekali untuk diabetes. Belum adanya obat kencing manis, pastinya mendorong kita
untuk lebih waspada terhadap diabetes.
Akan tetapi
di sayangkan tidak sedikit orang yang tak tau kalau sebetulnya orang-orang telah di kenai
diabetes. Mengetahui gejala diabetes tipe 1 serta 2 mungkin mampu menjadi jawaban
apakah anda telah terserang diabetes atau belum.
Adapun gejala diabetes melitus antara
lain:
1. Lebih Suka Buang air
kecil
Tanda
diabetes pertama yang mampu anda waspadai merupakan Suka Buang air kecil, terutama
disaat malam hari tiba. Buang air kecil di malam hari mungkin wajar, namun anda
patut curiga apabila Buang air kecil lebih dari 3 kali dalam semalam.
2. Selalu terasa haus serta
kelelahan
Semisal yang
dijelaskan diatas tadi, penderita diabetes akan kesulitan mengolah gula
(glukosa) menjadi energi. Ini dia yang menghasilkan sel tidak mampu menjalankan
tugasnya yang dengannya baik, menjadikan tubuh pun tidak mendapatkan energi serta akhirnya
Suka lelah.
Tidak cuma
lelah saja, terganggunya metabolisme sel tubuh terkadang dapat menyebabkan
munculnya rasa haus berlebihan. Bila dibiarkan, rasa haus ini kemungkinan akan
menghasilkan dehidrasi serta
bibir pecah-pecah.
3. Berkurangnya berat badan
Kabar baik
bagi anda yang ingin
menurunkan berat badan. Namun, melihat faktor pemicu turunnya berat badan merupakan karena
diabetes, tentu akan membuatmu khawatir.
Terjadinya
penurunan berat badan secara dratis memanglah berkaitan erat yang dengannya diabetes,
meskipun ada juga orang gemuk yang kena diabetes. Menurunnya berat badan
terjadi lantaran glukosa tidak mampu diubah menjadi energi atau cadangan energi
(lemak) dalam tubuh.
4. Mati rasa (kesemutan)
Pada tidak sedikit
kasus penderita diabetes melitus, hampir seluruhnya mengalami mati rasa (kebas)
atau kesemutan, terutama pada bagian tangan, kaki, serta jari-jarinya.
Kondisi
semacam ini mampu terjadi lantaran kadar gula darah yang tinggi menghasilkan
kerusakan saraf. Apabila gula darah semakin tinggi, saraf mampu mengalami mati
rasa secara permanen (kelumpuhan).
5. Berkurangnya masa otot
Diabetes
tidak cuma membuat berat badan turun, namun juga dapat memicu berkurangnya masa
otot. Jika semula anda mempunyai otot yang kencang serta kekar kemudian secara drastis
menjadi lembek (tak berisi) maka patut diwaspadai. Gejala diabetes satu ini
biasanya muncul untuk penderita diabetes melitus tipe 2.
6. Penglihatan menjadi
kabur
Akibat tingginya
kadar gula darah penglihatan akan menjadi kabur. Minimnya asupan nutrisi pada
sel-sel mata membuat lensa mata menjadi kering. Ini membuat lensa mata sulit
bekerja semisal biasanya, menjadikan penglihatan pun menjadi buram serta kabur.
Meski
demikian tidak perlu cemas, karena gejala diabetes satu ini bersifat reversibel
(dapat kembali normal) seiring yang dengannya berkurangnya kadar gula darah ke batas
yang wajar. Akan tetapi, bila gula terus saja naik, mungkin penderita diabetes akan
mengalami kebutaan permanen.
7. Masalah kulit
Tanda-tanda
diabetes selanjutnya merupakan masalah kulit. Tingginya gula darah menghasilkan
sirkulasi darah terganggu serta membuat kelenjar keringat mengalami
disfungsional.
Kondisi
ini dia yang membuat banyak sekali masalah kulit semisal kering, bersisik, terasa
gatal, serta malah iritasi. Akan tetapi gejala ini cukup sulit dideteksi sebagai tanda
diabetes, karena ada tidak sedikit penyebab lain yang membuat kulit bermasalah semisal
itu.
8. Proses pemulihan luka
yang lambat
Munculnya
luka disaat tubuh tidak dalam kondisi baik, semisal kelebihan gula darah,
membuat system imun serta kekebalan tubuh menjadi tidak normal. Regenerasi sel-sel
tubuh akan terhambat karena pengaruh imun serta gula darah yang telah di sebutkan, menjadikan
disaat kulit di kenai luka akan sulit sekali sembuh. Malah apabila di kenai
infeksi, pembusukan mungkin akan terjadi di bagian luka yang telah di sebutkan.
9. Gangguan pada gigi serta
gusi
Meningkatnya
gula darah kadang membuat gigi sakit, khususnya bagi anda yang menderita
sakit gigi berlubang sebelumnya. Selain
gigi, gusi pun tak lepas dari gangguan.
Penderita
diabetes lebih rentan mengalami kerusakan gusi, misalnya semisal gusi bengkak,
memerah, berdarah, menyusut, serta malah ada pula yang mengalami infeksi gusi.
10. Infeksi jamur
Infeksi
jamur dapat terjadi disaat imun (kekebalan) tubuh tidak dapat bekerja optimal.
Beberapa penelitian mengungkapkan kinerja imun akan menurun apabila tubuh
mempunyai gula darah serta
kolesterol tinggi.
System imun
sendiri bertugas mencegah bakteri serta virus menyerang tubuh kita. Bila imun
tidak bekerja optimal, maka tubuh akan Amat rentan di kenai infeksi bakteri
serta jamur. Pada wanita, biasanya gejala ini ditandai yang dengannya munculnya
keputihan abnormal.
11. Suka mengantuk
Apakah anda
akhir-akhir ini Suka ngantuk? Waspadalah, karena itu mampu menjadi gejala
diabetes melitus. Rasa ngantuk berlebihan dapat muncul karena sel tubuh tidak
mendapatkan energi secara optimal dari gula (glukosa). Tidak cuma ngantuk
saja, biasanya gejala ini diikuti juga yang dengannya lesu, mumet, lelah, serta lemas.
12. Nafsu makan meningkat
Gejala
diabetes yang terakhir merupakan nafsu makan meningkat. Dasarnya memang penderita
diabetes akan kesulitan dalam merubah gula (glukosa) menjadi energi. Yang dengannya
demikian, tubuh akan meminta energi yang lebih tidak sedikit agar mampu melakukan
metabolisme semisal biasanya.
Satu dari sekian banyaknya
sumber energi yang mampu diperoleh tubuh merupakan melalui makanan. Oleh karenanya,
rasa lapar akan muncul apabila proses metabolisme sel dalam merubah gula
(glukosa) menjadi energi tidak berjalan yang dengannya lancar. Biasanya makanan manis
akan lebih disukai disaat mengalami kondisi ini.
Diabetes yang Dialami oleh Ibu Hamil
Diabetes
juga dapat diderita oleh ibu hamil. Ini dapat terjadi karena wanita yang pada
waktu hamil tcenderung mempunyai kadar gula darah cukup tinggi, menjadikan membuat
tubuh tidak mampu memproduksi cukup insulin untuk menyerapnya.
Jenis
diabetes ini umumnya cuma menyerang satu diantara 20 wanita yang hamil, serta
biasanya akan sembuh yang dengannya sendirinya sesudah proses melahirkan. Akan tetapi resiko
di kenai diabetes tipe 2 pada wanita yang pernah mengalami diabetes waktu
kehamilan ini akan tiga kali lipat lebih tinggi.
Diabetes
waktu hamil juga cukup beresiko terhadap janin, salah satunya dapat
menghasilkan janin lahir yang dengannya berat badan berlebihan. Oleh karena itu, ada
baiknya selalu jaga gula darah disaat sedang hamil.
Diagnosis
sejak dini Amat penting sebagai langkah awal agar diabetes dapat ditangani
secepatnya. Jika anda mengalami beberapa gejala diabetes diatas, sebaiknya
konsultasikan langsung ke dokter untuk mendapatkan penanganan paling baik
selanjutnya. Mudah-mudahan dapat memberikan manfaat!
Baca juga:
cara mencegah diabetes paling ampuh Share:
Source : www.cantikitu.com