Legenda Batu Ratapan Angin di Dieng

- Januari 14, 2017

Legenda Batu Ratapan Angin di Dieng

 
Batu Ratapan Angin merupakan sebuah Batu pandang yang terdapat di Dieng atau tepatnya di atas Dieng Plateu Theater. Di tempat ini anda dapat melihat pemandangan berupa dua buah telaga yakni Telaga Warna dan Telaga Pengilon dari atas bukit. Pemandangan ini akan terlihat indah sekali menjadikan banyak sekali wisatawan yang datang dan berfoto ria di lokasi ini. Di lokasi Batu Ratapan Aggin ini terdapat dua buah batu besar tempat kita berdiri menikmati pemandangan yang terletak di bawah. Ada kisah menarik seputar Batu Ratapan Angin ini terkait denga asal-usulya. Masyarakat sekitar menyebutnya yang dengannya Legenda Batu Ratapan Angin. Penasaran semisal apa kisahnya ? Berikut adalah Kisah asal-usul Batu Ratapan Angin selengkapnya.
Legenda Batu Ratapan Angin di Dieng

Pada zaman dahulu hiduplah pasangan yang terdiri dari seorang pangeran yang ganteng dan seorang putri yang cantik jelita. Keduanya menjalin kasih, saling menyayangi dan bahagia di suatu wilayah. Suatu disaat, ada pihak ketiga yang mencampuri hubungan percintaan keduanya. Seorang laki-laki ini begitu mempesona menjadikan menarik hati sang putri. Sang Putri pun diam-diam menjalin cinta yang dengannya lelaki tadi.
Meskipun ditutupi yang dengannya begitu rapatnya, suatu waktu keburukan pasti akan tercium juga. Sang Pangeran akhirnya merasakan ada hal aneh dalam sikap sang putri. Akhirnya secara diam-diam Pangeran yang telah di sebutkan menyelidiki ada apa sebenarnya yang dengannya sikap aneh sang putri. Suatu waktu sang putri keluar untuk menjalin kasih yang dengannya kekasih barunya. Tanpa diketahui sang Putri, Pangeran mengikuti dari belakang. Sampailah di sebuah bukit, sang putri bertemu yang dengannya lelaku yang menjadi kekasihnya dan memadu kasih di tempat yang rindang itu. Betapa terkejutnya sang Pangeran melihat kejadian itu. Tanpa menuggu lama-lama lagi, Pangeran langsung menghadik kedua pasangan tak resmi itu. Sang putri yang melihat sang Pangeran muncul tiba-tiba menjadi kaget setengah mati. Pertengkaran sengit pun terjadi diantara ketiganya. Akibat tersulut rasa emosi, sang putri berbuat nekat yang dengannya berusaha membunuh sang Pangeran. Sang pangeran menjadi murka, dan akhirnya mengutuk sang putri dan kekasih gelapnya menjadi batu. Sang Putri menjadi batu yang duduk sedang lelaki selingkuhannya menajdi batu yang berdiri. Batu-batu ini apabila diterpa angin yang kencang akan menimbulkan suara-suara semisal rintihan. Bunyi ini dianggap sebagai bunyi tangisan keduanya dan meratapi kesalahannya. Masyarakat kemudian menamai batu yang telah di sebutkan yang dengannya "Batu Ratapan Angin".
Hingga waktu ini Legenda Batu Ratapan Angin yang telah di sebutkan banyak sekali beredar di masyarakat. Namun seluruh kembali ke diri kita apakah mau mempercayai legenda Batu Ratapan Angin diatas atau tidak. Yang terang, sebenarnya bunyi aneh dari tiupan angin bukanlah hal yang aneh. Fenomena semisal ini sebenarnya mampu dijelaskan oleh ilmu pengetahuan. Mari kunjungi Obyek Wisata yang sangat menarik di Dieng. Source : tempatwisatadaerah.blogspot.com

Seputar Legenda Batu Ratapan Angin di Dieng

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Legenda Batu Ratapan Angin di Dieng