Pengertian, Patofisiologi, Etiologi, dan Pengobatan Kelainan Ablasio Retina Pada Mata,

- Desember 03, 2016

Pengertian, Patofisiologi, Etiologi, dan Pengobatan Kelainan Ablasio Retina Pada Mata,

 


ABLASIO RETINA



A. Pengertian


Ablasio merupakan suatu keadaan lepasnya retina sensoris dari epitel pigmen retina,ablasio retina adalah masalah mata yang serius serta memerlukan perawatan yang serius pula.
Ablasio retina terjadi bila ada pemisahan retina neurosensori dari lapisan epitel berpigmen retina dibawahnya karena retina neurosensori, bagian retina yang mengandung batang serta kerucut, terkelupas dari epitel berpigmen pemberi nutrisi, maka sel fotosensitif ini tak mampu melakukan aktivitas fungsi visualnya serta berakibat hilangnya penglihatan



Pengertian, Patofisiologi, Etiologi, dan Pengobatan Kelainan Ablasio Retina Pada Mata,
Pengertian, Patofisiologi, Etiologi, serta Pengobatan Kelainan Ablasio Retina Pada Mata,



B. Patofisiologi


Ruangan potensial antara neuroretina serta epitel pigmennya sesuai yang dengannya rongga vesikel optik embriogenik. Kedua jaringan ini melekat longgar, pada mata yang matur dapat berpisah :

  • Jika terjadi robekan pada retina, menjadikan vitreus yang mengalami likuifikasi dapat memasuki ruangan subretina serta menyebabkan ablasio progresif (ablasio regmatogenosa).

  • Jika retina tertarik oleh serabut jaringan kontraktil pada permukaan retina, misalnya semisal pada retinopati proliferatif pada diabetes mellitus (ablasio retina traksional).

  • Walaupun jarang terjadi, bila cairan berakumulasi dalam ruangan subretina akibat proses eksudasi, yang dapat terjadi selama toksemia pada kehamilan (ablasio retina eksudatif)



Ablasio retina idiopatik (regmatogen) terjadinya selalu karena adanya robekan retina atau lubang retina. Suka terjadi pada miopia, pada usia lanjut, serta pada mata afakia.
Perubahan yang adalah faktor prediposisi merupakan degenerasi retina perifer (degenerasi kisi-kisi/lattice degeration), pencairan sebagian badan kaca yang tetap melekat pada daerah retina tertentu, cedera, serta sebagainya.


C. Etiologi


a. Malformasi kongenital
b. Kelainan metabolisme
c. Penyakit vaskuler
d. Inflamasi intraokuler
e. Neoplasma
f. Stress berat
g. Perubahan degeneratif dalam vitreus atau retina


D. Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk mengetahui adanya penyakit penyerta antara lain glaukoma, diabetes melitus, maupun kelainan darah.
Pemeriksaan ultrasonografi dilakukan bila retina tidak dapat tervisualisasi oleh karena perubahan kornea, katarak, atau perdarahan.
Teknik pencitraan semisal foto orbita, CT scan, atau MRI tidak diindikasikan untuk membantu diagnosis ablasio retina namun dapat dibutuhkan untuk mendeteksi benda asing intraokuli serta tumor


E. Cara Pengobatan


Manajemen Terapi Ablatio Retina, Untuk memperbaiki Ablatio Retina dilakukan prosedur operasi scleral bucking yakni pengikatan kembali retina yang lepas.


a. Pengelolaan penderita sebelum operasi



  • Mengatasi kecemasan

  • Memberikan batas aktivitas

  • Penutup mata Perlu selalu dipakai untuk mencegah atau memberikan batas pergerakan bola mata

  • Pengobatan yang dengannya obat tetes mata jenis midriaticum untuk mencegah akomodasi serta kontriksi.




b. Pengelolaan penderita sesudah operasi



  • Istirahatkan pasien (bad rest total) minimal dalam 24 jam pertama.

  • Ukur vital sign tiap jam dalam 24 jam pertama.

  • Evaluasi penutup mata

  • Bantu seluruh kebutuhan ADL

  • Perawatan serta pengobatan sesuai program




Baca Juga










Mohon sertakan link ini http://www.biologiedukasi.com/2016/11/pengertian-patofisiologi-etiologi-dan.html

Sekali lagi mohon jika ingin meng-copy paste artikel ini sertakan link artikel ini http://www.biologiedukasi.com/2016/11/pengertian-patofisiologi-etiologi-dan.html
Source : www.biologiedukasi.com

Seputar Pengertian, Patofisiologi, Etiologi, dan Pengobatan Kelainan Ablasio Retina Pada Mata,

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Pengertian, Patofisiologi, Etiologi, dan Pengobatan Kelainan Ablasio Retina Pada Mata,