Mengenal Lebih Dekat Sistem Pernapasan Pada Amfibi dan Reptil

- November 28, 2016

Mengenal Lebih Dekat Sistem Pernapasan Pada Amfibi dan Reptil

 


A. System Pernapasan Pada Amfibi


Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, serta paru-paru. Kecuali pada fase berudu bernapas yang dengannya insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan hukuman alam tipis serta tidak sedikit terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu.
Pada waktu terjadi gerakan rongga mulut serta faring, Iubang hidung terbuka serta glotis tertutup menjadikan udara berada di rongga mulut serta berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas yang dengannya selaput rongga mulut, katak bernapas pula yang dengannya kulit, ini dimungkinkan hukuman alam kulitnya selalu dalam keadaan basah serta mengandung tidak sedikit kapiler menjadikan gas pernapasan gampang berdifusi.



Sistem pernapasan amfibi
System pernapasan amfibi

Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit serta paru-paru lewat arteri kulit pare-paru (arteri pulmo kutanea).
Yang dengannya demikian pertukaran oksigen serta karbon dioksida dapat terjadi di kulit.
Selain bernapas yang dengannya selaput rongga mulut serta kulit, katak bernapas juga yang dengannya paruparu walaupun paru-parunya belum sebaik paru-paru mamalia.
Katak mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk- bentuk semisal kantung menjadikan gas pernapasan dapat berdifusi. Paru-paru yang dengannya rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek.
Dalam paru-paru terjadi mekanisme inspirasi serta ekspirasi yang keduanya terjadi waktu mulut tertutup. Fase inspirasi merupakan waktu udara (kaya oksigen) yang masuk lewat selaput rongga mulut serta kulit berdifusi pada gelembunggelembung di paru-paru.
Mekanisme inspirasi merupakan sebagai berikut. Otot Sternohioideus berkonstraksi menjadikan rongga mulut membesar, akibatnya oksigen masuk melalui koane. Sesudah itu koane menutup serta otot rahang bawah serta otot geniohioideus berkontraksi menjadikan rongga mulut mengecil.
Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen masuk ke paru-paru lewat celah-celah. Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paruparu serta sebaliknya, karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan.
Mekanisme ekspirasi merupakan sebagai berikut. Otot-otot perut serta sternohioideus berkontraksi menjadikan udara dalam paru-paru tertekan keluar serta masuk ke dalam rongga mulut. Celah tekak menutup serta sebaliknya koane membuka.
Bersamaan yang dengannya itu, otot rahang bawah berkontraksi yang juga diikuti yang dengannya berkontraksinya geniohioideus menjadikan rongga mulut mengecil. Yang dengannya mengecilnya rongga mulut maka udara yang kaya karbon dioksida keluar.


B. System Pernapasan Pada Reptil


Pada umumnya hewan kelas Reptilia bernapas yang dengannya paru-paru. Selain yang dengannya paru-paru, kura-kura serta penyu pengambilan oksigen dibantu oleh lapisan kulit tipis yang dengannya bayak kapiler darah yang ada di sekitar kloaka. Kloaka adalah muara bersama saluran reproduksi, saluran ginjal, serta saluran pencernaan makanan.
Pada reptilia pada umumnya udara luar masuk melalui lubang hidung, lalu trakea, bronkus, serta akhirnya ke paru-paru. Lubang hidung terdapat di ujung kepala atau moncong. Keluar masuknya udara dari serta ke dalam paru-paru terjadi karena ada kontraksi otot pada tulang rusuk.Paru-paru tersusun atas gelembung – gelembung berisi kapiler darah.



sistem pernapasan pada reptil
system pernapasan pada reptil

Pertukaran gas terjadi di kapiler darah . pertukaran gas terjadi di kapiler ini, oksigen diambil serta karondioksida bersama uap air dikeluarkan.
Pada beberapa jenis reptilia yang hidup di air, lubang hidungnya dapat ditutup oleh klep, misalnya pada buaya. Selain iu pada buaya, waktu menyelam, lubang batang tenggorokannya dapat ditutup oleh lipatan kulit, menjadikan air tidak masuk ke dalam paru-paru pada pangkal tenggorokan. Cicak serta tokek terdapat pita bunyi.
Paru-paru reptilia berada dalam rongga dada serta dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru reptilia lebih simpel, cuma yang dengannya beberapa lipatan dinding yang berfungsi membuat besar permukaan pertukaran gas. Pada reptilian pertukaran gas tidak efektif.
Pada kadal, kura-kura, serta buaya paru-paru lebih kompleks, yang dengannya beberapa belahan yang membuat paru – parunya bertekstur semisal spon. Paru-paru pada beberapa jenis kadal misalnya bunglon Afrika mempunyai pundi – pundi hawa cadangan yang memungkinkan hewan yang telah di sebutkan melayang di udara.
Baca juga









Mohon sertakan link ini http://www.biologiedukasi.com/2016/10/mengenal-lebih-dekat-sistem-pernapasan_17.html

Sekali lagi mohon jika ingin meng-copy paste artikel ini sertakan link artikel ini http://www.biologiedukasi.com/2016/10/mengenal-lebih-dekat-sistem-pernapasan_17.html
Source : www.biologiedukasi.com

Seputar Mengenal Lebih Dekat Sistem Pernapasan Pada Amfibi dan Reptil

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Mengenal Lebih Dekat Sistem Pernapasan Pada Amfibi dan Reptil