Beberapa Jenis Gangguan dan Penyakit Pada Organ Telinga Tengah

- Desember 01, 2016

Beberapa Jenis Gangguan dan Penyakit Pada Organ Telinga Tengah

 


1. Perforasi membrana timpani


Gangguan ini biasanya penyebabnya yaitu oleh syok atau infeksi. Sumber syok meliputi fraktur tulang tengkorak, cedera ledakan, atau hantaman keras pada indera pendengaran. Perforasi yang lebih jarang, penyebabnya yaitu oleh benda asing ( mis. Lidi kapas, peniti, kunci ) yang didorong terlalu dalam kedalam kanalis auditorius eksernus.
Selain perforasi membrane timpani, cedera terhadap osikulus serta malah indera pendengaran dalam dapat terjadi akibat tindakan ini, jadi, usaha klien untuk membersihkan kanalis auditorius ekssternus sebaiknya dilarang. Selama infeksi, membrane timpani dapat mengalami rupture bila tekanan dalam indera pendengaran tengah lebih besar dari tekanan atmosfer dalam kanalis auditorius eksternus.


2. Otitis Media Akuta


Yakni infeksi akut indera pendengaran tengah. Penyebab utama pada gangguan ini merupakan masuknya bakteri patogenik kedalam indera pendengaran tengah yang normalnya steril. Paling Suka terjadi disfungsi tuba eustachii semisal obstruksi yang diakibatkan oleh infeksi saluran penapasan atas, inflamasi jaringan disekitarnya ( mis. Sinusitis, hipertrofi, aadenoid ), atau reaksi alergi (mis. Rhinitis alergika ).



otitis media
otitis media

Bakteri yang umum didapati sebagai organisma merupakan Streptococcus pneumoniaae, Hemophylus influenza, serta Moraxella catarrhalis. Cara masuk bakteri pada kebanykan klien kemungkinan melalui tubaeustachii akibat kontaminasisekresi dalam nasofaring. Bakteri juga dapat masuk melalui indera pendengaran tengah bila ada perforasi membrane timpani. Eksudat purulen biasanya da dalam indera pendengaran tengah serta menghasilkan kehilangan pendengaran konduktif.


3. Otitis Media Serosa ( efusi indera pendengaran tengah )


Gangguan ini mengeluarkan cairan, tanpa bukti adanya infeksi aktif, dalam indera pendengaran tengah. Secara teori, cairan ini sebagai akibat tekanan negative dalam indera pendengaran tengah yang penyebabnya yaitu obstruksi tuba eustachii.
Kondisi ini didapati terutama pada anak-anak ; perlu dicatat bahwasanya, bila terjadi pada orang dewasa, penyebab lain yang mendasari terjadinya disfungsi tuba eustachii perlu dicari. Efusi indera pendengaran tengah Suka terlihat pada klien sesudah menjalani radioterapi serta barotraumas ( mis. Penyelam ) serta pada klien disfungsi tuba eustachii akibat infeksi atau alergi saluran napas atas yang terjadi.
Barotrauma terjadi bila terjadi perubahan tekanan tiba-tiba dalam indera pendengaran tengah akibat perubahan tekanan barometric, semisal pada penyelam atau waktu pesawat udara turun, serta cairan terperangakp didalam indera pendengaran tengah. Karsinoma yang menyumbat tuba eustachii Perlu disingkirkan pada orang dewasa yang menderita otitis media serosa uni lateral menetap.


4. Otitis Media Kronik


Yakni yang berhubungan yang dengannya patologi jaringan ireversibel serta biasanya penyebabnya yaitu karena episode berulang otitis media akut. Suka berhubungan yang dengannya perforasi menetap membrane timpani. Infeksi kronik indera pendengaran tengah tak cuma menyebabkan kerusakan membrane timpani namun juga dapat menghancurkan osikulus serta hamper selalu melibatkan mastoid.
Sebelum penemuan antibiotika, infeksi mastoid adalah infeksi yang mengancam jiwa. Saat ini, penggunaan antibiotika yang bijaksana pada otitis media akut telah menyebabkan mastoiditis koalesens akut menjadi jarang.
Kebanykan kasus maastoiditis akut saat ini didapati pada klien yang tidak mendapatkan perawatan indera pendengaran yang memadai serta mengalami infeksi indera pendengaran yang tak ditangani. Mastoiditis kronik lebih Suka, serta beberapa ahli infeksi kronik ini dapat menghasilkan pembentukan kolesteatoma, yang adalah pertumbuhan kulit kedalam ( epitel skuamosa ) dari lapisan luar membrane timpani ketelinga tengah.
Kulit dari membrana timpani lateral membentuk kantong luar, yang akan berisi kulit yang telah rusak serta bahan sebaseus. Kantong dapat melekat kestruktur indera pendengaran tengah serta mastoid. Bila tidak ditangani, kolesteatoma dapat tumbuh terus serta menyebabkan paralisis nervus fasialais, kehilangan pendengaran sensorineural serta atau gangguan keseimbangan ( akibat erosi indera pendengaran dalam ), serta abses otak.


5. Otosklerosis


Ini mengenai stapes serta diperkirakan penyebabnya yaitu pembentukan baru tulang spongius yang abnormal, khususnya sekitar jendela ovalis, yang menghasilkan fiksasi stapes. Lebih Suka pada wanita, biasanya bersifat herediter serta memberat karena kehamilan.
Efisiensi transmisi bunyi dapat terhambat karena stapes tidak dapat bergerak serta mengahntarkan bunyi dari maleus serta inkus ketelinga dalam. Kondisis ini dapat mengenai satu atau kedua indera pendengaran serta muncul sebagai kehilangan pendengaran konduksi atau campuran progresif. Klien mungkin mengeluh menderita tinnitus namun mampu juga tidak.
Pemeriksaan otoskopik biasanya menemukan membrane timpani yang normal. Konduksi tulang lebih baik dari konduksi udara pada uji rinne. Audiogram akan mengutkan adanya kehilangan pendengaran konduktif atau campuran, khususnya pada frekuensi rendah.


Baca Juga




Mohon sertakan link ini http://www.biologiedukasi.com/2016/11/beberapa-jenis-gangguan-dan-penyakit_19.html

Sekali lagi mohon jika ingin meng-copy paste artikel ini sertakan link artikel ini http://www.biologiedukasi.com/2016/11/beberapa-jenis-gangguan-dan-penyakit_19.html
Source : www.biologiedukasi.com

Seputar Beberapa Jenis Gangguan dan Penyakit Pada Organ Telinga Tengah

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Beberapa Jenis Gangguan dan Penyakit Pada Organ Telinga Tengah